Jumat, 13 April 2012

Never Give Up

Freezing Point Elevation

Love Needs Chemistry

Kalau dua sejoli jatuh cinta karena punya banyak persamaan, itu hal biasa menurut beberapa orang. 
Tapi, lain halnya membina hubungan cinta dengan dua insan yang bertolak belakang pemikirannya. Kadang harus dibumbui adegan bersitegang, kadang pula hubungan itu terasa romantis. 
Tidak benar jika lantas hubungan yang serasi hanya dibangun oleh sejoli yang punya banyak persamaan. Mereka yang punya banyak perbedaan pun bisa pula membina hubungan cinta dengan baik.

Perasaan nyaman atau “chemistry” terhadap pasangan adalah hal yang harus diusahakan dan perlu komitmen dari masing-masing pelakunya. Baik si pria mau pun wanita, harus mau mencari alternatif solusi jika memiliki perbedaan pendapat. Itulah nantinya akan muncul rasa saling melengkapi. 
Seseorang  bahkan akan mampu meraba apa yang belum terpikirkan pasangannya dan melakukan hal yang terbaik untuk pasangannnya itu.

“Orang-orang yang merasakan chemistry sering merasa adalah sebuah unit. Ketika berbicara satu sama lain, mereka hampir merasa seperti sedang berbicara dengan diri sendiri,” tutur Harry Reis, Ph.D., profesor dari University of Rochester.




Jadi, kalau Anda punya pasangan yang dirasa “berseberangan kutub”, bukan berarti hubungan Anda bakal berakhir dengan perpisahan
Selama Anda dan pasangan bisa saling mendengarkan, mendengarkan, menghargai, dan memahami karakter masing-masing, maka kenyamanan bisa Anda rasakan sampai waktu yang sangat lama.